Para pengguna Gmail di China mengeluh sejak bulan lalu karena mendapat masalah dari layanan email tersebut, termasuk kesulitan mengirim email dan penandaan email.
Namun kini Google balik dituduh karena dicurigai telah mengemplang pajak melalui tiga perusahaan afiliasinya di China.
Otoritas pajak China menyebutkan, tiga perusahaan yang berafiliasi dengan Google itu diketahui telah menggunakan faktur, laporan akuntansi dan pajak bisnis palsu senilai 40 juta yuan.
"Google sendiri saat ini tengah dalam investigasi mengenai penggelapan pajak"
"Otoritas kami telah meminta mereka memperbaiki laporan dan mengambil uang seharusnya dibayarkan," ujar juru bicara tersebut seperti diberitakan Reuters.
Merespons tudingan ini, Google membantahnya. "Kami sangat yakin, selalu mematuhi dan melaksanakan hukum pajak di China," tegas Google.
Tak ayal, kasus ini membuat hubungan antara Google dengan pemerintah China kian meruncing. Seperti diketahui, setelah membantah tudingan Google bahwa pihaknya telah mengacaukan layanan Gmail, pemerintah China juga menyoroti pembangkangan Google soal aturan layanan Maps di negerinya.
Meski tidak berkomentar panjang lebar, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menampik keras tudingan Google
"Tuduhan ini benar-benar tidak bisa diterima," tegas Yu sebagaimana diberitakan Reuters.
Tak ayal, kasus ini membuat hubungan antara Google dengan pemerintah China kian meruncing. Seperti diketahui, setelah membantah tudingan Google bahwa pihaknya telah mengacaukan layanan Gmail, pemerintah China juga menyoroti pembangkangan Google soal aturan layanan Maps di negerinya.
Meski tidak berkomentar panjang lebar, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menampik keras tudingan Google
"Tuduhan ini benar-benar tidak bisa diterima," tegas Yu sebagaimana diberitakan Reuters.
0 komentar:
Posting Komentar