Sabtu, 09 April 2011

Kunci untuk mengenal diri sendiri

 Kunci proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya
berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai
bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan
spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang mesti
jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya serta tahu
bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian ia
lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari hidupnya.

~Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?

Ada banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi
kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah
seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak
orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi
bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira dengan
menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil penilaian yang
baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka sendiri, yang justru
mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab utamanya adalah karena banyak
orang bersikap untuk memenuhi harapan orang lain. Ketidakjujuran dan
ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya membuat mereka tidak menjadi diri
mereka sendiri.

~Apakah anda jujur pada diri anda sendiri?

Seringkali menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang
merasa mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan
sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru
berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula orang
tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami keberhasilan
yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira mampu melakukan
apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya lebar-lebar dan
menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau mengakui bahwa ada
batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri sendiri adalah
bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya.

~Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?

Salah satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah
mengamati diri secara cermat - mengamati setiap perasaan, pikiran, harapan,
keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri sendiri. Para
spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi, khusyu', mengheningkan
cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini menumbuhkan kesadaran yang
lebih tenang, yang mampu melihat secara jernih pikiran dan perasaan yang
sedang terjadi, kemampuan, bakat dan ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan
kesempatan untuk menggunakan semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan
ketrampilan itu untuk sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini
dapat dilakukan di setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari.
Justru dalam kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk
menyadari betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih
berganti.

~Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?

Banyak orang mengaburkan arti menjadi "diri sendiri" dengan "semaunya
sendiri". Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah
menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya seseorang
harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan padanya.
Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan
menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa
setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Mereka
dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda.Tugas manusia
adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini. Tujuan mengenal
diri untuk pengembangan karir adalah mengenal apa potensi-potensi,
bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan yang ada pada diri agar bisa
digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu, mengenal diri akan menumbuhkan
kesadaran dan pengendalian diri, suatu bentuk pengembangan emosi dan
spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi langkah kemajuan


  Isi sumber

0 komentar:

Posting Komentar